praktikum asam-basa
kelompok 5
Ismayanti
Lutvina Larasati
M. Teguh
Nabilah Prabawati
XI IPA 1
Ismayanti
Lutvina Larasati
M. Teguh
Nabilah Prabawati
XI IPA 1
Memperkirakan pH larutan dengan beberapa
indicator
Standar
Kompetensi :
Memahami sifat – sifat larutan asam basa, metode pengukuran dan penerapannya
Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan teori – teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung
pH larutan
Teori :
Untuk mengetahui suatu
larutan bersifat asam atau basa dapat dilakukan dengan menggunakan indicator
kertas lakmus. Namun, apabila ingin mengetahui berapa pH suatu larutan
diperlukan indicator universal atau pH meter. Ada juga cara lain, yaitu dengan
menguji larutan terebut dengan beberapa larutan tersebut dengan beberapa
indicator yang telah diketahui trayek pH nya seperti pada tabel .trayek pH dan
perubahan warna beberapa larutan indicator.
No.
|
Indikator
|
Perubahan
Warna
|
Trayek
pH
|
1.
|
Metil Jingga
|
Merah – Kuning
|
2,9 – 4,0
|
2.
|
Metil Merah
|
Merah – Kuning
|
4,2 – 6,3
|
3.
|
Bromtimol Biru
|
Kuning – Biru
|
6,0 – 7,6
|
4.
|
Fenolftalein
|
Tak berwarna – Merah
|
8,3 – 10,0
|
5.
|
Lakmus
|
Merah – biru
|
5,5 – 8,0
|
Indikator asam dan
basa adalah zat yang dapat memberikan warna yang berbeda pada larutan asam dan
basa. Melalui perbedaan warna tersebut akhirnya dapat diperkirakan kisaran pH
suatu larutan. Trayek perubahan warna adalah batasan pH dimana terjadi
perubahan warna indikator. Salah satu indikator yang umum digunakan dalam
pengujian larutan asam dan basa adalah kertas lakmus. Kertas lakmus terdiri
dari 2 warna yaitu lakmus biru dan lakmus merah. Jika larutan bersifat asam,
maka kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah, sedangkan kertas lakmus
merah tidak akan berubah warna (tetap berwarna merah). Jika suatu larutan
bersifat basa, maka kertas lakmus biru tidak akan berubah warna (tetap biru)
sedangkan kertas lakmus merah akan berubah warna menjadi biru. Namun jika tidak
terjadi perubahan warna kertas lakmus (lakmus biru tetap biru dan lakmus merah
tetap merah) maka larutan tersebut bersifat netral.
Tujuan
: Memperkirakan pH beberapa larutan dengan menggunakan kertas lakmus dan
beberapa larutan indicator asam basa
Alat
dan Bahan :
Tabung Reaksi
Pipet Tetes
Rak Tabung
Larutan A, B, C
Air sumur
Air sungai
Air Cucian Beras
Air Sabun
Air Kelapa
Air Teh
Larutan Indikator Asam
Basa : MM, MJ, BTB dan PP
Cara
Kerja
:
Memasukkan masing – masing
larutan yang akan diperiksa ke dalam tabung reaksi sebanyak 1/4 tabung
Menguji sifat larutan
dengan kertas lakmus merah dan biru, catat perubahan warna yang terjadi
Memasukkan larutan A
ke dalam empat buah tabung reaksi sebanyak 1/4 tabung
Meneteskan dengan
menggunakan pipet tetes larutan indicator Metil Merah pada tabung 1, Metil
Jingga pada tabung 2, Bromo Timol Biru pada tabung 3 dan Fenol Ftalein pada
tabung 4
Mengamati perubahan
warna yang terjadi
Melakukan hal yang
sama (langkah 3 – 5) pada larutan yang lain
Hasil
Pengamatan
:
Pengujian dengan
kertas lakmus
No.
|
Larutan
|
Perubahan
Warna
|
Perkiraan
pH
|
|
Lakmus
Merah
|
Lakmus
Biru
|
|||
1.
|
A
|
Jadi Biru
|
Tetap
|
Basa (8,0)
|
2.
|
B
|
Tetap
|
Tetap
|
Netral (7,0)
|
3.
|
C
|
Tetap
|
Jadi Merah
|
Asam (5,5)
|
4.
|
Air Sumur
|
Tetap
|
Jadi Merah
|
Asam (5,5)
|
5.
|
Air Sungai
|
Tetap
|
Jadi Merah
|
Netral (7,0)
|
6.
|
Air Sabun
|
Jadi Biru
|
Tetap
|
Basa (8,0)
|
7.
|
Air Teh
|
Tetap
|
Tetap
|
Netral (7,0)
|
8.
|
Air Cucian Beras
|
Tetap
|
Jadi Merah
|
Asam (5,5)
|
9.
|
Air Kelapa
|
Tetap
|
Jadi Merah
|
Asam (5,5)
|
Pengujian dengan
larutan indicator
No.
|
Larutan
|
Perubahan
Warna
|
Perkiraan
pH
|
|||
MM
|
MJ
|
BTB
|
PP
|
|||
1.
|
A
|
Kuning
|
Oranye
|
Biru
|
Ungu
|
10,0
|
2.
|
B
|
Merah
|
Oranye
|
Hijau
|
Tdk berwarna
|
4,0
|
3.
|
C
|
Merah
|
Merah
|
Merah
|
Tdk berwarna
|
4,0
|
4.
|
Air Sumur
|
Oranye
|
Oranye
|
Hijau
|
Tdk berwarna
|
6,3
|
5.
|
Air Sungai
|
Kuning
|
Oranye
|
Hijau
|
Tdk Berwarna
|
6,3
|
6.
|
Air Sabun
|
Kuning
|
Oranye
|
Biru
|
Tdk berwarna
|
7,6
|
7.
|
Air Teh
|
Oranye
|
Kuning
|
Hijau
|
Kuning
|
6,3
|
8.
|
Air Cucian Beras
|
Kuning
|
Oranye
|
Hijau
|
Tdk berwarna
|
6,3
|
9.
|
Air Kelapa
|
Merah
|
Oranye
|
Kuning
|
Tdk berwarna
|
4,0
|
Pembahasan
:
1. Sebutkan larutan apa
saja yang bersifat asam, basa dan netral!
Jawab :
Asam (Larutan C, Air
Sumur, Air Cucian Beras dan Air Kelapa)
Basa (Larutan A dan
Air Sabun)
Netral (Larutan B, Air
Sungai dan Air Teh)
2. Bagaimanakah nilai pH
untuk larutan yang bersifat asam, basa dan netral?
Jawab :
pH asam adalah antara
1 (kuat) – 6 (lemah)
pH basa adalah antara
8 (lemah) – 14 (kuat)
pH netral adalah 7
Kesimpulan
: Setelah melakukan percobaan menggunakan
kertas lakmus serta menggunakan larutan-larutan diatas dapat diketahui bahwa
larutan C, Air Sumur, Air Cucian Beras dan Air Kelapa memiliki pH dibawah 7
yang artinya adalah bersifat asam. Untuk larutan A dan Air Sabun memiliki pH
diatas 7 yang artinya bersifat basa, sedangkan larutan B, Air Sungai dan Air
Teh bersifat netral karena memiliki pH 7.
Tetapi saat dilakukan
percobaan menggunakan larutan indicator (MM. MJ, BTB, PP) ada beberapa larutan
yang hasilnya berbeda seperti larutan B, Air sungai dan Air Teh yang
menunjukkan pH dibawah 7 yaitu 4,0 untuk larutan B dan 6,3 untuk Air Sungai dan
juga Air Teh.
nice post, thanks ***
ReplyDelete